Air lindi adalah cairan dari sampah yang mengandung unsur-unsur terlarut dan tersuspensi. Sampah yang tertimbun di lokasi TPA (Tempat Pembuangan Akhir) mengandung zat organik, jika hujan turun akan menghasilkan air lindi dengan kandungan mineral dan zat organik tinggi, bila kondisi aliran air lindi dibiarkan mengalir ke permukaan tanah dapat menimbulkan efek negatif bagi lingkungan sekitarnya termasuk bagi manusia. Air lindi di permukaan tanah dapat menimbulkan polusi pada air tanah dan air permukaan, sebagai berikut:
Ada tiga fase utama dari aktivitas biologis yang terjadi dan merupakan satu rangkaian, yaitu:
Air lindi dapat mempengaruhi pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah anakan, berat biji, dan penyerapan logam berat.
Sumber: Ali, Munawar. 2011.Rembesan Air Lindi (Leachate) Dampak Pada Tanaman Pangan dan Kesehatan. UPN Press, Surabaya.
Tanaman utama untuk budidaya padi salibu sebaiknya telah mengaplikasikan model PTT. Model PTT adalah aplikasi model untuk meningkatkan hasil padi dan efisiensi masukan produksi dengan memperhatikan penggunaan sumber daya secara bijak. Urutan anjuran teknologi produksi padi pada PTT adalah: Penggunaan varietas padi unggul Penggunaan benih bersertifikat dengan mutu bibit tinggi Penggunaan pupuk berimbang spesifik lokasi Penggunaan kompos bahan organik atau pupuk kandang sebagai pupuk dan pembenah tanah Pengelolaan bibit dan tanaman sehat dengan sistem jajar legowo, tegel, maupun sistem tebar benih langsung dengan tetap mempertahankan populasi minimum, penanaman bibit umur muda dengan jumlah terbatas 1-3 bibit perlubang, pengaturan pengairan dan pengeringan berselang Pengendalian hama dan penyakit dengan pendekatan terpadu sesuai PHT Panen dilakukan secara manual dengan sabit Penggunaan alat perontok gabah mekanis ataupun mesin Beberapa varietas padi yang mempunyai potensi ratun tinggi dan dapat dijadikan acuan untuk menghasilkan anakan salibu yang banyak dan baik menurut Susilawati et al.