Tungro merupakan salah satu penyakit penting pada padi sangat merusak dan tersebar luas. Di Indonesia, semula penyakit ini hanya terbatas di Sulawesi Selatan, tetapi sejak awal tahun 1980-an menyebar ke Bali, Jawa Timur, dan sekarang sudah menyebar ke hampir seluruh wilayah Indonesia. Bergantung pada saat tanaman terinfeksi, tungro dapat menyebabkan kehilangan hasil 5-70%. Makin awal tanaman terinfeksi tungro, makin besar kehilangan hasil yang ditimbulkannya.
Gejala serangan tungro yang menonjol adalah perubahan warna daun dan tanaman tumbuh kerdil. Warna daun tanaman sakit bervariasi dari sedikit menguning sampai jingga. Tingkat kekerdilan tanaman juga bervariasi dari sedikit kerdil sampai sangat kerdil. Gejala khas ini ditentukan oleh tingkat ketahanan varietas, kondisi lingkungan, dan fase tumbuh saat tanaman terinfeksi.
Penyakit tungro ditularkan oleh wereng hijau dan dapat dikendalikan melalui pergiliran varietas tahan yang memiliki tetua berbeda, pengaturan waktu tanam, sanitasi dengan menghilangkan sumber tanaman sakit, dan penekanan populasi wereng hijau dengan insektisida. Beberapa varietas tahan tugro antara lain Tukad Petanu, Tukad Unda, Tukad Balian, Kalimas, dan Bondoyudo. Beberapa cara yang juga dapat dilakukan adalah:
Sumber: Putra, R. (2018). Hama dan penyakit tanaman padi dan deskripsi padi sawah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau.
Bercak cercospora disebabkan oleh jamur Cercospora oryzae. Penyakit menyebabkan kerusakan yang serius pada pertanaman di lahan yang kurang subur. Penyakit menghasilkan gejala lurus sempit berwarna coklat pada helaian daun bendera, pada fase tumbuh pemasakan. Gejala juga dapat terjadi pada pelepah dan kulit gabah. Penyakit dikendalikan dengan pemupukan berimbang yang lengkap, dengan dosis 250 kg urea, 100 kg SP36, dan 100 kg KCl per ha. Sumber: Putra, R. (2018). Hama dan penyakit tanaman padi dan deskripsi padi sawah.
Penyakit bercak coklat disebabkan oleh jamur Helmintosporium oryzae pada pertanaman. Bercak coklat dapat menyebabkan kematian tanaman muda dan menurunkan kualitas gabah. Seperti penyakit bercak cercospora, penyakit ini merusak sekali pada pertanaman padi di lahan dengan sistem drainase buruk atau lahan yang kahat unsur hara, terutama yang unsur kalium. Penyakit jarang sekali terjadi di lahan subur. Gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah bercak berwarna coklat, berbentuk oval sampai bulat, berukuran sebesar biji wijen, pada permukaan daun, pada pelepah, atau pada gabah.
Busuk batang merupakan penyakit yang menginfeksi bagian tanaman dalam kanopi dan menyebabkan tanaman menjadi mudah rebah. Untuk mengamati penyakit ini, kanopi pertanaman perlu dibuka. Perlu diwaspadai apabila terjadi kerebahan pada pertanaman, tanpa sebelumnya terjadi hujan atau hujan dengan angin yang kencang. Gejala awal berupa bercak berwarna kehitamhitaman,bentuknya tidak tera-tur pada sisi luar pelepah daun dan secara bertahap membesar. Akhirnya, cendawan menembus batang padi yang kemudian menjadi lemah, anakan mati, dan akibatnya tanaman rebah.