Penyebab: belum diketahui Red stripe (RS) atau hawar daung jingga (HDJ), merupakan penyakit padi yang relatif baru yang pertama kali ditemukan di Subang, Jawa Barat tahun 1987. Penyakit ini umumnya terjadi pada daun, di lahan sawah dengan kondisi drainase buruk, dan pada tanaman yang telah mencapai fase tumbuh generatif. HDJ berkorelasi negatif dengan tinggi tempat karena semakin tinggi tempat, penyakit semakin ringan. Penyakit ini menyebabkan gabah tidak terisi penuh atau bahkan hampa. Sampai saat ini, penyebab penyakit belum diidentifikasi secara pasti.
Gejala penyakit diawali dengan titik kecil berwarna jingga (oranye) di helaian daun.Dari titik tersebut terbentuk garis lurus (stripe)berwarna jingga, ke arah ujung daun. Garis ini tidak pernah ke arah pangkal daun.
Dalam perkembangannya, gejala ini menjadi hawar (blight), mirip dengan gejala yang disebabkan oleh hawar daun bakteri. Hawar daun jingga dikendalikan secara kultur teknis. Pemberian pupuk dengan dosis 250 kg urea, 100 kg SP36, dan 100 kg KCl per ha dapat menekan perkembangan penyakit.
Penyakit juga dapat ditekan dengan mengeringkan lahan dan membuka kanopi pertanaman, untuk mengurangi kelembaban dan memperbaiki sirkulasi udara dalam kanopi.
Sumber: Putra, R. (2018). Hama dan penyakit tanaman padi dan deskripsi padi sawah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau.
Hawar daun bakteri (HDB) merupakan penyakit bakteri yang tersebar luas dan menurunkan hasil sampai 36%. Penyakit terjadi pada musim hujan atau musim kemarau yang basah, terutama pada lahan sawah yang selalu tergenang, dan dipupuk N tinggi (> 250 kg urea /ha). Penyakit HDB menghasilkan dua gejala khas, yaitu kresek dan hawar. Kresek adalah gejala yang terjadi pada tanaman berumur <30 hari (pesemaian atau yang baru dipindah). Daun-daun berwarna hijau kelabu, melipat, dan menggulung.
Hawar pelepah, merupakan penyakit penting pada tanaman padi. Penyakit ini merusak pelepah, sehingga untuk menemukan dan mengenali penyakit, perlu dibuka kanopi pertanaman. Penyakit menyebabkan tanaman menjadi mudah rebah, makin awal terjadi kerebahan, makin besar kehilangan yang diakibatkannya. Penyakit ini menyebabkan gabah kurang terisi penuh atau bahkan hampa. Hawar pelepah terjadi umumnya saat tanaman mulai membentuk anakan sampai menjelang panen. Namun demikian, penyakit ini juga dapat terjadi pada tanaman muda. Penyakit disebabkan oleh jamur Rhizoctonia solani, dengan gejala awal berupa bercak oval atau bulat berwarna putih pucat pada pelepah.